Rekrutmen Bank Mandiri di UB
18 Februari 2010Salah satu bank terkemuka di Indonesia, Bank Mandiri, Kamis (18/1) menyelenggarakan walk in interview di Universitas Brawijaya (UB). Kegiatan yang diikuti lebih dari seratus peserta ini dipusatkan di gedung widyaloka. Diwawancarai usai kegiatan, Senior Manager Human Resource Department (HRD) Bank Mandiri Pusat, Bambang Pramono, menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan lebih kurang 1000 pegawai pimpinan dan 1600 pegawai pelaksana. "Kami membutuhkan ribuan tenaga baru untuk dipersiapkan mengisi kursi yang ditinggal pegawai karena pensiun. Diperkirakan pada 2012 nanti lebih dari 1000 pegawai pimpinan kami akan pensiun", ungkap Bambang yang juga alumni Fakultas Ekonomi angkatan 1981 ini. "Mereka akan kami didik terlebih dahulu mulai sekarang sehingga diperkirakan pada 2012 nanti kami akan mulai bisa melihat hasilnya", tambah Bambang.
Untuk mempersiapkan tenaga baru ini, nantinya Bank Mandiri akan menggembleng mereka selama satu tahun yang meliputi pelatihan di kelas selama enam bulan dan enam bulan juga untuk On The Job Training (OJT). Guna mendapat kesempatan tersebut, ribuan pelamar dari seluruh Indonesia harus berkompetisi pada multi tahapan seleksi. Untuk kursi pegawai pimpinan, tahapan seleksi yang harus diikuti adalah walk in interview, TOEFL test, attitude test, Leaderless Group Discussion (LGD), final interview serta medical check up. Sementara untuk pegawai pelaksana, tahapan seleksi yang harus diikuti adalah walk in interview, ability test, medical check up serta final interview. "Untuk pelamar pegawai pimpinan, mereka harus berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Indeks Prestasi Kumulative (IPK) minimal 3.00. Sementara untuk pegawai pelaksana bisa dari PTN ataupun PTS dengan IPK minimum 2.75", ungkapnya menyampaikan persyaratan yang harus dipenuhi.
Walk in interview ini, menurut Bambang dilangsungkan di berbagai PTN di seluruh Indonesia diantaranya Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Brawijaya Malang. Usai mengelilingi berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, Bambang pun memiliki cukup referensi untuk menilai kapasitas dan kemampuan alumni berbagai perguruan tinggi tersebut.
"Kemampuan Bahasa Inggris mereka lemah sekali. Selain itu mereka juga lemah dalam soft skill", tambahnya. Untuk menilai kemampuan tersebut, Bambang mengaku memiliki strategi tersendiri yaitu dengan memberi mereka studi kasus. "Dari studi kasus yang kami berikan, dapat diketahui mereka kuat dalam teori namun lemah untuk mengaplikasikannya di lapangan. Saya juga sulit menemukan mahasiswa dengan kemampuan akademik kuat sekaligus visioner", kata dia. Berkaitan dengan hal tersebut, ia menyarankan kepada para pelamar untuk lebih banyak membekali diri dengan Bahasa Inggris. "Dari interview di UB hari ini, kelihatan sekali para pelamar langsung jatuh ketika ditantang untuk berbahasa Inggris", kata dia. Meskipun begitu ia mengaku salut dengan kelebihan loyalitas yang dimiliki alumni UB. "Kebanyakan alumni perguruan tinggi di daerah seperti UB memiliki loyalitas atau dedikasi tinggi dibanding perguruan tinggi terkemuka di kota besar seperti UI, ITB, ITS ataupun UGM�, katanya. "Dugaan saya loyalitas mereka ini kemungkinan karena mereka tidak laku diluar atau juga memang tidak memiliki jaringan", guraunya.
Diakhir wawancara, Bambang Pramono mengaku pihaknya siap untuk bekerjasama dengan UB. "Walk in interview seperti ini kami lakukan hingga empat kali di UGM. Kami juga menginginkan hal yang sama juga di UB. Apalagi salah satu jajaran direksi Bank Mandiri juga alumni UB", pungkasnya. Dalam walk in interview hari ini, sebanyak 21 dari 149 pelamar dinyatakan lolos untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya. [nok]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar